Resolusi 156 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

  •  Tiongkok (ROC)
  •  Prancis
  •  Britania Raya
  •  Amerika Serikat
  •  Uni Soviet
Anggota tidak tetap
  •  Argentina
  •  Ceylon
  •  Ekuador
  •  Italia
  •  Polandia
  •  Tunisia

Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 156, diadopsi pada 9 September 1960, setelah menerima laporan dari Sekjen Organization of American States (OAS), Dewan tersebut menyepakati resolusi pertama Pertemuan Konsultasi Para Menteri Urusan Luar Negeri Republik-republik Amerika dimana sebuah perjanjian dibuat terkait Republik Dominika.

Setelah OAS memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dan memberikan sanksi kepada rezim Trujillo setelah terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap Presiden Rómulo Betancourt dari Venezuela,[1] Uni Soviet memberikan rancangan tertulis dari resolusi tersebut. Namun, rancangan tersebut ditolak oleh para anggota lain dari Dewan tersebut karena masalah sanksi non-militer.[2]

Referensi

  1. ^ Final Act of the Sixth Meeting of Consultation of Ministers of Foreign Affairs of 21 August 1960, Resolution 1, OAS Official Records, OEA/Ser.C/II.6
  2. ^ Frowein, Jochen Abr; Wolfrum, Rüdiger (1997). Max Planck Yearbook of United Nations Law, Volume 1. Martinus Nijhoff Publishers. hlm. 177–178. ISBN 978-90-411-0700-8. 

Pranala luar

  • Text of the Resolution at undocs.org
Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Resolusi 156 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa