Stasiun MRT Bukit Batok

1°20′57″N 103°44′59″E / 1.349073°N 103.749664°E / 1.349073; 103.749664Jalur
  Jalur Utara Selatan
Jumlah peronPulauJumlah jalur2LayananBus, TaksiKonstruksiJenis strukturMelayangTinggi peron2Akses difabelYesInformasi lainKode stasiunNS2SejarahDibuka10 Maret 1990Operasi layanan
Stasiun sebelumnya   MRT Singapura   Stasiun berikutnya
Terminus
Jalur Utara Selatan
Lokasi pada peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun MRT Bukit Batok (kode:NS2) adalah stasiun struktur melayang Jalur Utara Selatan di Singapura, dan selama enam tahun pernah menjadi bagian dari Jalur Cabang (Branch Line) sampai terhubung ke Woodlands. Stasiun ini melayani penduduk di Bukit Batok. Di stasiun ini terdapat jaringan supermarket NTUC Fairprice.

Pagar Pengaman Peron

Seperti halnya banyak stasiun di Jalur Utara Selatan, stasiun ini dibangun tanpa Pagar Pengaman Peron untuk menghindari jatuhnya penumpang ke rel kereta. Setelah beberapa kali uji coba di Jurong East, Yishun dan Pasir Ris, dipasanglah pagar dengan tinggi sedang mulai 29 Juni 2010 dan mulai dipakai pada 31 Agustus 2010 bersamaan dengan Stasiun MRT Lakeside.

Jadwal Layanan

Tujuan Kereta Pertama Kereta Terakhir
Sen - Sab Minggu &
Hari Libur
Harian
Jalur Utara Selatan
ke NS1 Jurong East 5:45 6:08 0:44
ke NS27 Marina Bay 5:18 5:37 22:55
ke NS19 Toa Payoh - - 23:31
ke NS16 Ang Mo Kio - - 0:20

Denah Stasiun

L2
Peron
Peron A Jalur Utara Selatan menuju  NS1  EW24  Jurong East (→)
Peron pulau, pintu terbuka di kanan
Peron B Jalur Utara Selatan menuju  NS27  Marina Bay melalui  NS9  Woodlands (←)
L1 Gerbang NSL Pintu Tiket, Mesin Tiket, Kontrol Stasiun, Toko-toko, Bukit Batok Xchange, West Mall
Jalan Terminal Bus Bukit Batok

Kejadian

Keelakaan 2004

Stasiun yang umumnya tenang menjadi saksi dua kejadian ketika orang-orang jatuh ke rel di 2004. Serentetan insiden terjadi di stasiun dengan tiga kasus bunuh diri dan dua kecelakaan yang satu cukup fatal, membuat keamanan stasiun melayang dipertanyakan. Beberapa usulan masuk agar SMRT Corporation meningkatkan keamanan.

Insiden pertama melibatkan seorang Singapore Armed Forces Bintara Tinggi Richard Chua terjatuh ke rel sekitar 13:50 pada 14 Agustus 2004 dan tertabrak kereta yang mengarah ke Jurong East. Jari-jari kakinya patah dan juga menderita luka-luka di kepala dan tubuhnya, namun selamat dan dirawat di National University Hospital. Penyelidikan menyimpulkan tidak ada kesengajaan dalam insiden tersebut. Layanan antara Stasiun MRT Choa Chu Kang dan Jurong East terganggu sekitar 45 menit ketika korban ditolong oleh tentara Singapore Civil Defence Force]]. SMRT Corporation melibatkan 12 bus untuk memindahkan sekitar 4,000 penumpang di antara stasiun-stasiun tersebut.

Insiden kedua terjadi 31 Agustus 2004, juga sekitar 13:50 ketika Madam Low Suan Choo terjatuh dari peron dan tertabrak kereta yang masuk mengarah ke Jurong East. Korban menderita beberapa patah tulang dan dinyatakan meninggal di lokasi. Kali ini SMRT mengerahkan 19 bus untuk memindahkan sekitar 5,000 penumpang yang terganggu perjalanannya. Seorang anggota parlemen untuk Jurong GRC, Dr. Ong Chit Chung mengunjungi stasiun setelah kejadian dan menyatakan keyakinannya bahwa perlu tambahan pengaman di stasiun melayang, atau tambahan garis kuning untuk mengingatkan penumpang akan batas peron. Menurut penyelidikan pengadilan pada 3 November 2004, diperoleh kesimpulan bahwa Madam Low mempunyai kecenderungan bunuh diri dan telah mencoba bunuh diri sehari sebelumnya. Kesimpulan diambil bahwa kematiannya adalah karena bunuh diri.[1]

Insiden tanah longsor 2007

11 Januari 2007, hujan lebat yang berkepanjangan di Singapura menyebabkan tanah dekat terowongan keluar MRT mengarah Stasiun Bukit Batok ke Jurong East longsor. Kereta terpaksa memperlambat perjalanan melewati jalur ini. SMRT kemudian mempekerjakan kontraktor untuk memperbaiki kestabilan tanah di jalur tersebut. Sebagai akibatnya selama pengerjaan semua kereta harus berjalan lambat antara melewati terowongan antara Bukit Batok dan Bukit Gombak.

Kecelakaan 2009

Pagi 6 Februari 2009, Mr Cai Liang Hua, 59 tahun tertabrak kereta yang mengarah ke utara ke Stasiun MRT Jurong East di peron. Korban dinyatakan meninggal pada 6:10 setelah petugas kesehatan datang. Perjalanan kereta terganggu 20 menit.[2]

Referensi

  1. ^ "MRT track patrol against death by MRT track". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-06. Diakses tanggal 2011-03-24. 
  2. ^ MRT hits, kills man
  • Jadwal di situs SMRT Diarsipkan 2011-01-06 di Wayback Machine.

Pranala luar

  1. (Inggris) https://www.lta.gov.sg/content/ltagov/en/getting_around/public_transport/rail_network.html
  • l
  • b
  • s
Stasiun MRT di Singapura
Utara SelatanTimur Barat
Jalur Bandara Changi
Timur Laut
NELe - 2023
  • Punggol Coast
Lingkar
CCLe
Tahap 6 - 2025
Pusat Kota
DTL3e - 2024
DTL2e - 2030
  • Sungei Kadut
Thomson–
East Coast
Tahap 1 - Akhir Januari 2020
Tahap 2 - 2020
Tahap 3 - 2021
Pengisi - 2025
  • Founders' Memorial
Tahap 4 - 2023
Tahap 5 - 2024
Kawasan
Jurong
Tahap 1 - 2026
  • Choa Chu Kang
  • Choa Chu Kang West
  • Tengah
  • Hong Kah
  • Corporation
  • Jurong West
  • Bahar Junction
  • Boon Lay
  • Gek Poh
  • Tawas
Tahap 2 - 2027
  • Tengah Plantation
  • Tengah Park
  • Bukit Batok West
  • Toh Guan
  • Jurong East
  • Jurong Town Hall
  • Pandan Reservoir
Tahap 3 - 2028
  • Enterprise
  • Tukang
  • Jurong Hill
  • Jurong Pier
  • Nanyang Gateway
  • Nanyang Crescent
  • Peng Kang Hill
Cross
Island
Tahap 1 - 2029
  • Aviation Park
  • Loyang
  • Pasir Ris East
  • Pasir Ris
  • Tampines North
  • Defu
  • Hougang
  • Serangoon North
  • Tavistock
  • Ang Mo Kio
  • Teck Ghee
  • Bright Hill