Stasiun Delanggu

Stasiun Delanggu
KAI Commuter
Y08

Stasiun Delanggu pada tahun 2019
Lokasi7°37′20″S 110°42′27″E / 7.62222°S 110.70750°E / -7.62222; 110.70750Koordinat: 7°37′20″S 110°42′27″E / 7.62222°S 110.70750°E / -7.62222; 110.70750
Ketinggian+133 m
Operator
  • KAI Commuter
Letak
km 122+933 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Yogyakarta[1]
Jumlah peron4 (satu peron sisi tinggi, dua peron pulau yang cukup tinggi serta satu peron pulau tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1871
Nama sebelumnyaHalte Delangoe
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Ceper
ke arah Yogyakarta
Commuter Line Yogyakarta Gawok
ke arah Palur
Fasilitas dan teknis
FasilitasMesin tiket Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet 
Tipe persinyalanElektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02
Diagram lintasan stasiun
Legenda
ke Ceper
Jl. Sta. Delanggu
ke Gawok
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Delanggu (DL) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Gatak, Delanggu, Klaten; stasiun yang terletak pada ketinggian +133 m ini hanya melayani rute KRL Commuter Line. Stasiun ini merupakan stasiun paling timur dan paling utara di Kabupaten Klaten.

Stasiun ini dulunya dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda (Belanda: Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappijcode: nl is deprecated ) atau NIS dan dibuka untuk umum pada tahun 1871. Stasiun ini digunakan sebagai salah satu persinggahan antara Surakarta dan Ngayogyakarta dan juga digunakan untuk mendistribusikan karung goni dan gula dari Pabrik Gula Delanggu (Belanda: Suikerfabriek Delangoecode: nl is deprecated )[3] ke berbagai pabrik gula di Vorstenlanden dan ke pelabuhan di Samarang.

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus.[4] Sejak pengoperasian jalur ganda lintas Yogyakarta–Solo ruas Srowot–Ketandan per 2001 dan ruas Brambanan–Delanggu selesai dibangun pada tanggal 15 Desember 2003, jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus ke arah Yogyakarta. Per tahun 2005–2006, jalur 3 stasiun ini sudah sepenuhnya menjadi sepur lurus ke arah Solo.[5][6]

Untuk mendukung pengoperasian jalur ganda, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini diganti dengan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri (Persero) yang sudah dipasang sejak tahun 2013 dan kemudian mulai dioperasikan pada bulan Desember 2015.[7][8]

Y08

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Ceper)      Commuter Line Yogyakarta tujuan Yogyakarta
Peron pulau
Jalur 2 (Ceper)      Commuter Line Yogyakarta tujuan Yogyakarta

Sepur lurus arah Yogyakarta

Peron pulau
Jalur 3      Commuter Line Yogyakarta tujuan Palur (Gawok)

Sepur lurus arah Solo Balapan

Peron pulau
Jalur 4      Commuter Line Yogyakarta tujuan Palur (Gawok)

Layanan kereta api

Sejak 10 Februari 2021, bertepatan dengan berlakunya grafik perjalanan kereta api tahun 2021, stasiun ini bersama dengan tiga stasiun lain (Stasiun Gawok, Stasiun Ceper, dan Stasiun Srowot) mulai melayani penumpang KRL Lin Yogyakarta[9].

Komuter (Commuter Line)

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Y Lin Yogyakarta Yogyakarta Palur

Galeri

  • Tampak depan Stasiun Delanggu, 2011
    Tampak depan Stasiun Delanggu, 2011
  • Stasiun Delanggu pada tahun 1900-an
    Stasiun Delanggu pada tahun 1900-an

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ "Search results | Colonial". colonialarchitecture.eu. Diakses tanggal 2021-02-09. 
  4. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api 2004
  5. ^ "Uji Coba Rel Ganda Yogya-Solo Bikin Bikers Senewen". detikcom. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  6. ^ "Rel Ganda Yogyakarta-Solo Diresmikan". Tempo.co. 2003-12-15. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  7. ^ Mohamad, Ardyan (21 Juni 2013). Pratomo, Harwanto Bimo, ed. "Kalahkan Siemens, BUMN elektronik raup pendapatan Rp 2,3 triliun". Merdeka.com. Merdeka.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2017. Saat ini, masih ada pesanan proyek dari Kemenhub untuk menggarap persinyalan kereta di jalur Jogja-Solo, Duri-Tangerang, dan Parung-Maja. 
  8. ^ "Len Tandatangani Dua Kontrak dengan Nilai Total Rp 464 Milyar | PT Len Industri (Persero)" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-12. 
  9. ^ Rusqiyati, Eka Arifa (2021-02-04). Lazuardi, Adi, ed. "KRL Yogyakarta-Solo resmi operasi 10 Februari 2021". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-03-08. 

Pranala luar

(Indonesia) Jadwal KRL Commuter Line

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Ceper
ke arah Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan Gawok
ke arah Solo Balapan
  • l
  • b
  • s
B Commuter Line Bogor
C Commuter Line Cikarang
R Commuter Line Rangkasbitung
T Commuter Line Tangerang
TP Commuter Line Tanjung Priuk
  • Jakarta Kota (JAKK)
  • Kampung Bandan (KPB, atas)
  • Ancol (AC)
  • Tanjung Priuk (TPK)
Y Commuter Line Yogyakarta
A Commuter Line Basoetta
  • Tebal: Kelas besar dan I
  • Regular: Kelas II dan III/kecil
  • Nama stasiun yang diberi warna menunjukkan adanya perjalanan yang berawal/berakhir di stasiun ini.


Ikon rintisan

Artikel bertopik stasiun kereta api di Jawa Tengah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s