Funayūrei
Funayurei (bahasa Jepang: 船幽霊 atauふなゆうれい) yang berarti “perahu hantu” adalah hantu yang mati ketika berlayar di laut lepas menurut mitologi Jepang.[1] Funayurei diartikan juga sekumpulan orang yang mati di laut lalu membentuk koloni pasukan kapal berhantu. Mereka memilki kekuatan supranatural yang kuat, untuk meneror dan menakuti nelayan lokal di Jepang.[2] Kisah lainnya mengatakan funayurei adalah bayangan para pelaut yang mati penasaran dan bergentayangan di dunia manusia untuk mencari kawan yang selanjutnya ditenggelamkan bersama-sama dengan mereka.[3] Nama lain dari hantu ini adalah ayakashi.[4]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c6/ShunsenFunayurei.jpg/220px-ShunsenFunayurei.jpg)
Sekilas
- Rumor: Funayurei dirumorkan adalah seseorang yang diperkosa secara beramai-ramai oleh sekelompok bajak laut, lalu ditenggelamkan hidup-hidup di laut lepas.[2] Ruh itu lalu mendendam dan mereka hanya menyerang kapal yang tidak memiliki penumpang wanita dan anak-anak.[2] Hantu ini dikabarkan pernah muncul pada tahun 1969 di daerah Kanagawa.[2] Lalu, pada tahun 1954 sebuah perahu bernama Toya Maru tenggelam secara misterius, kecelakaan ini dipercaya merupakan ulah funayurei.[2]
- Ketika sebuah perahu berlayar ke laut pada saat malam tahun baru, perahu itu pasti akan bertemu funayurei.[5]
- Penampakan: Seperti hantu-hantu kebanyakan, funayurei biasanya tampak seperti mayat hidup yang mengenakan jubah orang mati.[3] Mereka dapat dilihat di malam hari, ketika bulan purnama, atau pada saat malam badai dan berkabut, terutama selama Obon.[3] Pertama-tama mereka tampil dengan kabut bercahaya, lalu semakin dekat menjelma menjadi sebuah kapal dengan pasukan berhantu.[3]
Perilaku
Funayurei menyerang dengan berbagai macam cara, yaitu menabrakkan kapalnya ke kapal target dan membuatnya terbalik, atau menugaskan pasukannya untuk mendorong kuat-kuat kapal target dan membalikkannya.[3] Para hantu itu juga membawa gayung dan ember yang digunakan untuk mengisi perahu target hingga penuh, dan menenggelamkannya agar mereka memperoleh roh anggota baru.[3]
Terkadang funayurei menyerang bukan dengan segerombolan pasukan besar, tetapi dengan satu setan besar yang langsung menenggalamkan perahu.[3] Funayurei besar ini terkadang disalahartikan dengan umibozu, sebuah yokai yang juga muncul dan menyerang dengan cara yang sama.[3]
Versi lainnya menceritakan pernah seorang pelaut secara tidak sadar mempersilakan funayurei menaiki perahunya.[1] Setelah naik, funayurei akan meminta hishaku atau gayung air.[1] Jika permintaannya dikabulkan, maka Ia akan menggunakan gayung itu untuk mengeruk air di laut dan memenuhi seisi perahu dengan air hingga perahu itu tenggelam.[1]
Pernah suatu hari seorang nelayan cerdas mengelabui funayurei dengan memberikannya gayung dan ember berlubang.[1] Dengan cara ini funayurei takkan mampu mengisi perahu dengan air.[1] Selain itu juga terdapat taktik untuk menghindari pertemuan langsung dengan funayurei, yaitu dengan menabrakkan kapal langsung ke kapal funayurei, tetapi cara ini sangat berisiko apabila kapal tersebut ternyata bukanlah funayurei.[2] Beberapa pelaut juga pernah lari dari amukan funayurei dengan cara melemparkan mereka makanan, sehingga para setan itu mengejarkan makanan bukan manusia.[2]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Funayurei.jpg/220px-Funayurei.jpg)
Legenda
Suatu hari, di Mizushimanada sebuah daerah di Laut Seto (daerah barat Okayama) terdapat sebuah perahu berisi dua orang pria menyusuri laut dengan sangat pelan sambil membawa barang-barang untuk festival tahun baru.[5] Di malam yang gelap, mereka terus mengayuh dayung dengan cepat, tetapi tiba-tiba hujan deras turun.[5] Tahu cuaca sangat tidak bersahabat, mereka tidak berhenti mendayung meskipun hujan memukul-mukul wajah mereka.[5] Selang beberapa saat, perahu mereka terhenti mendadak seakan-akan ada sesuatu yang menahan mereka.[5] Dari kejauhan, mereka melihat bola-bola api beterbangan diselimuti kabut.[5] Semakin dekat, mereka semakin paham bahwa itu adalah makhluk yang mereka takutkan selama ini, funayurei.[5] Sang funayurei lalu meminta hishaku, sejenis gayung untuk mengeruk air.[5] Kedua nelayan itu pun menolak, karena mengetahui apa yang akan terjadi dengan mereka.[5] Dengan ketakutan yang amat sangat, nelayan itu menarik kayuh dengan kuat, namun funayurei belum menyerah, hantu itu merebut paksa salah satu kayuh dari mereka.[5] Panik, salah seorang nelayan itu menyalakan lentera yang tersimpan di perahu, dan ternyata funayurei takut dengan nyala api, lalu pergilah mereka.[5] Legenda ini berasal dari daerah Okayama, dari buku dongeng zaman Edo yang berjudul “Kasshi Yawa.”[4] Para nelayan di desa itu masih menjual sendok hishaku dengan lubang untuk mengusir funayurei.[4]
Rujukan
- ^ a b c d e f (Inggris) Michael Van Duisen. "10 Vengeful Ghosts Folklore and Mythology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-27. Diakses tanggal 2014-04-27.
- ^ a b c d e f g (Inggris) HubPage. "10 Scariest Japanese Ghosts and Urban Legends". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-27. Diakses tanggal 2014-04-27.
- ^ a b c d e f g h (Inggris) Yokai.com. "Funa-yūrei". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-08. Diakses tanggal 2014-04-27.
- ^ a b c Roberts, Jeremy. 2009. Japanese Mythology A to Z: Second edition. New York: Infobase Publishing.
- ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Zack Davisson: Translated ghost stories. "Funa Yurei". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-22. Diakses tanggal 2014-04-27.
- l
- b
- s
![Utamaro Yama-uba dan Kintaro](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2d/Utamaro_Yama-uba_and_Kintaro_3.jpg/120px-Utamaro_Yama-uba_and_Kintaro_3.jpg)
- Abura-akago
- Abura-sumashi
- Aka Manto
- Akaname
- Akashita
- Akateko
- Akuma
- Amabie
- Amanojaku
- Amazake-babaa
- Amefurikozō
- Ameonna
- Amikiri
- Aobōzu
- Aonyōbō
- Aosaginohi
- Ashinagatenaga
- Ayakashi
- Azukiarai
- Bake-kujira
- Bakeneko
- Baku
- Basan
- Binbōgami
- Chimimōryō
- Daidarabotchi
- Dodomeki
- Dragon
- Enenra
- Funayūrei
- Furaribi
- Fūri
- Futakuchi-onna
- Gagoze
- Gashadokuro
- Goryō
- Hanako-san
- Harionago
- Hibagon
- Hiderigami
- Hitogitsune
- Hitotsume-kozō
- Hitotsume-nyūdō
- Hone-onna
- Hyōsube
- Ikiryō
- Ikuchi
- Inugami
- Ishinagenjo
- Isonade
- Janjanbi
- Jinmenju
- Jorōgumo
- Jubokko
- Kamaitachi
- Kamikiri
- Kappa
- Kasha
- Kawauso
- Keukegen
- Kijimuna
- Kinoko
- Kirin
- Kitsune
- Hakuzōsu
- Kitsunebi
- Kodama
- Komainu
- Konaki-jiji
- Koro-pok-guru
- Koromodako
- Kuchisake-onna
- Kuda-gitsune
- Kudan
- Kyubi
- Mikaribaba
- Mikoshi-nyūdō
- Miage-nyūdō
- Misaki
- Mizuchi
- Mokumokuren
- Momiji
- Momonjī
- Mononoke
- Mōryō
- Mu-onna
- Mujina
- Namahage
- Namazu
- Nekomata
- Ningyo
- Noderabō
- Noppera-bō
- Nue
- Nuppeppō
- Nurarihyon
- Nure-onna
- Nurikabe
- Nyūdō-bōzu
- Obake
- Oboroguruma
- Oiwa
- Okiku
- Ōmukade
- Oni
- Ibaraki-dōji
- Kijo/Onibaba
- Kidōmaru
- Rashōmon no oni
- Shuten-dōji
- Onibi
- Onikuma
- Onryō
- Ōnyūdō
- Osaki
- Otoroshi
- Ouni
- Okubi
- Ohaguro-Bettari
- Raijū
- Rokurokubi
- Samebito
- Sankai
- Satori
- Sazae-oni
- Shachihoko
- Shidaidaka
- Shikigami
- Shinigami
- Shiranui
- Shirime
- Shiryō
- Shōjō
- Shōkera
- Sōjōbō
- Sunekosuri
- Takaonna
- Tanuki
- Danzaburou-danuki
- Inugami Gyoubu
- Shibaemon-tanuki
- Yashima no Hage-tanuki
- Ten
- Tengu
- Tennin
- Tenome
- Tesso
- Tōfu-kozō
- Tsuchigumo
- Tsuchinoko
- Tsukumogami
- Tsurubebi
- Tsurara-onna
- Tsurube-otoshi
- Ubagabi
- Ubume
- Umi zatō
- Umibōzu
- Ushi-oni
- Uwan
- Waira
- Wanyūdō
- Yamabiko
- Yamawaro
- Yamajijii
- Yama-uba
- Yanari
- Yobuko
- Yōkai
- Yōsei
- Yosuzume
- Yuki-onna
- Yume no seirei
- Yūrei
- Zashiki-warashi
![]() | Artikel bertopik Mitologi atau cerita rakyat Jepang ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s