Antelop India

Antelop India
Antelop yang hidup di India Tengah.
Status konservasi

Hampir Terancam  (IUCN 3.1)[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Ordo:
Artiodactyla
Famili:
Bovidae
Subfamili:
Antilopinae
Genus:
Antilope

Pallas, 1766
Spesies:
A. cervicapra
Nama binomial
Antilope cervicapra
(Linnaeus, 1758)
Subspecies

Antilope cervicapra centralis
Antilope cervicapra cervicapra
Antilope cervicapra rajputanae
Antilope cervicapra rupicapra

Antelop India (atau dikenal sebagai hāriṇa (aksara Dewanagari: हारिण)) adalah mamalia yang bentuknya menyerupai kambing dengan tanduk tegak lurus ke atas yang berasal dari India.[2] Binatang ini mirip kijang tetapi bukan kijang. Ia termasuk jenis sapi. Hewan ini merupakan anggota dari famili Bovidae dan termasuk hewan yang terancam punah.[3] Antelop tersebar di Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Mereka hidup berkelompok serta berpindah-pindah untuk mencari makanan.[3] Salah satu antelop yang masih hidup yaki A. cervicapra ditemukan di Pakistan dan India, yakni dari wilayah Punjab dan Sind hingga Bengal dan Tanjung comorin.[4]

Morfologi

Antelop ini berukuran sedang, memiliki panjang kepala dan badan sekitar 1200 mm dengan panjang ekor 178 mm, tinggi pundaknya 812 mm dan berat rata-rata antelop dewasa adalah 73 kg.[5] Kulit punggung berwarna coklat gelap sedangkan sisi samping badan dan sisi luar tungkai berwarna kuning kecoklatan, dibagian dalam dan lingkar mata berwarna putih.[5] Antelop jantan memiliki warna kulit yang semakin gelap pada usia tua.[5] Tanduk hanya dimiliki oleh pejantan yang panjangnya 456 hingga 685 mm dengan cincin dibagian pangkanya dan berpilin hingga ke ujungnya.[5]

Antelop memliki tanduk yang bentuknya menyerupai spiral atau pembuka gabus tutup botol.

Habitat dan perilaku

Antelop pada umumnya hidup berkelompok diwilayah terbuka, meskipun pada beberapa pengamatan sebagian dari mereka hidup di wilayah yang lebih rindang seperti pinggiran hutan.[6] Mereka berlari sangat cepat akibat terlatih oleh perburuan yang dilakukan oleh Cheetah.[butuh rujukan]

Biasanya ketika ancaman bahaya datang, betina lebih dahulu memberi tanda kepada kawanan antelop, salah satu antelop akan melompat ke udara dan mengeluarkan suara keras seperti jeritan lalu diikuti oleh kawanan antelop yang berlari cepat untuk menghindar.[6] Kecepatan lari Antelop melebeihi kecepatan lari kebanyakan hewan, termasuk musuh-musuhnya. Beberapa Antelop dapat lari dengan kecepatan 64 km/jam. Selain itu mereka juga dapat lari lebih lama daripada binatang-binatang lainnya.

Antelop adalah binatang diurnal.[6] Pada cuaca yang panas, antelop akan beraktivitas pada pagi hari hingga sore hari, sedangkan pada musim yang lebih dingin mereka hanya keluar dari sarang pada waktu yang lebih singkat.[6] Antelop merupakan hewan omnivora yang memakan rumput pendek dan beberapa tanaman budidaya.[5]

Seperti sapi, mereka memamah biak, artinya ia mengunyah dan menelan makanan langsung ke dalam perutnya. Kemudian saat dia beristirahat, dia akan mengeluarkan dan mengunyah ulang makanannya tadi. Antelop akan menelan makanannya ketika makannya sudah benar-benar halus.

Reproduksi

Untuk Antelop musim kawinnya terjadi sepanjang tahun di wilayah India tengah, tetapi puncaknya terjadi antara Maret hingga April dan Agustus hingga Oktober.[6] Selama musim kawin, antelop dewasa memiliki teritorial tertentu yang luasnya antara 25 hingga 100 ha yang diperebutkan antar antelop dewasa.[7] Untuk menarik pasangannya, antelop jantan memamerkan tanduk yang juga sekaligus berfungsi sebagai senjata yang mematikan, namun pertarungan berat antar antelop jarang sekali terjadi.[7] Periode kandungan bagi antelop betina adalah 6 bulan dan antelop biasanya memiliki anak pada usia yang sangat muda.[7]

Referensi

Wikispecies mempunyai informasi mengenai Antilope cervicapra.
  1. ^ Mallon, D.P. (Antelope Specialist Group) (2003). Antilope cervicapra. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 13 February 2010..
  2. ^ Situs Definisi: Antelop
  3. ^ a b Situs San Diego Zoo: Antelope.
  4. ^ (en) Ellerman, J.R (1966). Checklist of Palaeartic and Indian Mamals. London: British Museum. hlm. 810.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  5. ^ a b c d e (en) Nowak, Ronald M (1983). Walker's Mammals of The world 4th edition. Baltimore dan London: The Johns Hopkins University Press. hlm. 1279. ISBN 0-8018-2525-3.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  6. ^ a b c d e (en) Schaller, G.b. The Deer and The Tiger. USA: University of Chicago Press. hlm. 370. ISBN 0-2267-3631-8. 
  7. ^ a b c (en)Nair, S.S. A Population Survey and Observation on the Behaviour of Black-Buck in The Point calimere Sanctuary, Tamil Nadu. Bombay Nat. Hist. Soc. 73. hlm. 304–310. 
  • l
  • b
  • s
Keluarga Bovidae yang masih hidup
Berikut ini adalah subfamili, genus, dan spesies dalam keluarga Bovidae
Aepycerotinae
Aepyceros
Impala (A. melampus)
Alcelaphinae
Alcelaphus
Hartebeest (A. buselaphus) – Hartebeest merah (A. caama) – Hartebeest liechtenstein (A. lichtensteinii)
Beatragus
Hirola (B. hunteri)
Connochaetes
Wildebeest hitam (C. gnou) – Wildebeest biru (C. taurinus)
Damaliscus
Topi (D. korrigum) – Tsessebe (D. lunatus) – Bontebok (D. pygargus) – Tsessebe bangweulu (D. superstes)
Antilopinae
Ammodorcas
Dibatag (A. clarkei)
Antidorcas
Springbok (A. marsupialis)
Antilope
Antelop india (A. cervicapra)
Dorcatragus
Beira (D. megalotis)
Eudorcas
Gazel berwajah merah (E. rufifrons) – Gazel thomson (E. thomsonii) – Gazel heuglin (E. tilonura) – Gazel mongalla (E. albonotata)
Gazella
Chinkara (G. bennettii) - Gazel Cuvier (G. cuvieri) - Gazel dorka (G. dorcas) - Gazel pegunungan (G. gazella) - Gazel rhim (G. leptoceros) - Gazel Speke (G. spekei) - Gazel ekor hitam (G. subgutturosa)
Litocranius
Gerenuk (L. walleri)
Madoqua
Dik-dik Günther (M. guentheri) - Dik-dik Kirk (M. kirkii) - Dik-dik perak (M. piacentinii) - Dik-dik Salt (M. saltiana)
Nanger
Gazel dama (N. dama) – Gazel grant (N. granti) – Gazel Soemmerring (N. soemmerringii)
Neotragus
Antelop kerdil Bates (N. batesi) - Suni (N. moschatus) - Antelop kerajaan (N. pygmaeus)
Oreotragus
Klipspringer (O. oreotragus)
Ourebia
Oribi (O. ourebi)
Procapra
Zeren (P. gutturosa) - Goa (P. picticaudata) - Gazel Przewalski (P. przewalskii)
Raphicerus
Steenbok (R. campestris) - Grysbok selatan (R. melanotis) - Grysbok Sharpe (R. sharpei)
Saiga
Antelop saiga (S. tatarica)
Bovinae
Bison
Bison amerika (B. bison) – Bison eropa (B. bonasus)
Bos
Gayal (B. frontalis) – Seladang (B. gaurus) – Yak domestik (B. grunniens) – Banteng (B. javanicus) – Yak liar (B. mutus) – Kouprey (B. sauveli) – Sapi (B. taurus)
Boselaphus
Nilgai (B. tragocamelus)
Bubalus
Kerbau (B. bubalis) - Kerbau liar (B. arnee) - Anoa dataran rendah (B. depressicornis) -Tamaraw (B. mindorensis) - Anoa pegunungan (B. quarlesi)
Pseudoryx
Saola (P. nghetinhensis)
Syncerus
Kerbau afrika (S. caffer)
Taurotragus
Eland raksasa (T. derbianus) - Eland umum (T. oryx)
Tetracerus
Antelop bertanduk empat (T. quadricornis)
Tragelaphus
Nyala (T. angasii) - Nyala pegunungan (T. buxtoni) - Bongo (T. eurycerus) - Kudu kecil (T. imberbis) - Kéwel (T. scriptus) - Sitatunga (T. spekii) - Kudu raksasa (T. strepsiceros)
Caprinae
Ammotragus
Domba barbary (A. lervia)
Budorcas
Takin (B. taxicolor)
Capra
Kambing liar (C. aegagrus) – Kambing domestik (C. aegagrus hircus) – Tur kaukasus barat (C. caucasica) – Tur kaukasus timur (C. cylindricornis) – Markhor (C. falconeri) – Ibex alpin (C. ibex) – Ibex nubia (C. nubiana) – Ibex spanyol (C. pyrenaica) – Ibex siberia (C. sibirica) – Ibex walia (C. walie)
Capricornis
Kambing-hutan jepang (C. crispus) – Kambing-hutan cina (C. milneedwardsii) – Kambing-hutan merah (C. rubidus) – Kambing-hutan sumatra (C. sumatraensis) – Kambing-hutan taiwan (C. swinhoei) – Kambing-hutan himalaya (C. thar)
Hemitragus
Tahr nilgiri (H. hylocrius) – Tahr arab (H. jayakari) – Tahr himalaya (H. jemlahicus)
Naemorhedus
Goral merah (N. baileyi) – Goral ekor panjang (N. caudatus) – Goral abu-abu (N. goral) – Goral cina (N. griseus)
Oreamnos
Kambing gunung (O. americanus)
Ovibos
Muskox (O. moschatus)
Ovis
Argali (O. ammon) – Domba (O. aries) – Domba bertanduk besar (O. canadensis) – Domba dall (O. dalli) – Domba salju (O. nivicola)
Pantholops
Antelop tibet (P. hodgsonii)
Pseudois
Bharal (P. nayaur) - Domba biru kerdil (P. schaeferi)
Rupicapra
Chamois pirenia (R. pyrenaica) - Chamois (R. rupicapra)
Cephalophinae
Cephalophus
Duiker aders (C. adersi) – Duiker brooke (C. brookei) – Duiker peter (C. callipygus) – Duiker teluk (C. dorsalis) – Duiker harvey (C. harveyi) – Duiker jetink (C. jentinki) – Duiker perut-putih (C. leucogaster) – Duiker-hutan merah (C. natalensis) – Duiker hitam (C. niger) – Duiker dahi hitam (C. nigrifrons) – Duiker ogilby (C. ogilbyi) – Duiker leher-merah (C. rufilatus) – Duiker punggung-kuning (C. silvicultor) – Duiker abbot (C. spadix) – Duiker weyns (C. weynsi) – Duiker zebra (C. zebra)
Philantomba
Duiker maxwell (P. maxwelli) – Duiker biru (P. monticola) – Duiker walter (P. walteri)
Sylvicapra
Duiker umum (S. grimmia)
Hippotraginae
Addax
Adaks (A. nasomaculatus)
Hippotragus
Antelop dauk (H. equinus) - Antelop hitam (H. niger)
Oryx
Oriks afrika timur (O. beisa) – Oriks simitar (O. dammah) – Gemsbok (O. gazella) – Oriks arab (O. leucoryx)
Reduncinae
Kobus
Upemba lechwe (K. anselli) – Waterbuck (K. ellipsiprymnus) – Kob (K. kob) – Lechwe (K. leche) – Lechwe nil (K. megaceros) – Puku (K. vardonii)
Pelea
Rebok abu-abu (P. capreolus)
Redunca
Reedbuck selatan (R. arundinum) - Reedbuck pegunungan (R. fulvorufula) - Reedbuck bohor (R. redunca)
Pengidentifikasi takson
Antilope cervicapra
Capra cervicapra